
Budidaya Ikan
Adamanews, Kukar – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara, yang dipimpin oleh Kepala DKP Muslik, mengeluarkan himbauan penting terkait budidaya ikan di kolam bekas tambang. Muslik menegaskan bahwa saat ini, budidaya ikan di kolam pasca tambang belum direkomendasikan karena risiko potensi kontaminasi logam berat dan bahan berbahaya lainnya.
Muslik mengungkapkan bahwa DKP belum melakukan pendampingan kepada kelompok petani dalam mengelola ikan di kolam bekas tambang. Meski ada kemungkinan untuk menerapkan sistem sirkulasi air yang baik, banyak kolam pasca tambang tidak memiliki akses yang memadai untuk aliran air yang bersih dan cukup.
“Kami belum membina kelompok petani untuk budidaya ikan di kolam bekas tambang. Keamanan dan kualitas air di kolam tersebut perlu diperiksa secara menyeluruh,” jelas Muslik.
Muslik juga menambahkan pentingnya melakukan kajian terlebih dahulu bersama akademisi sebelum memulai budidaya ikan di kolam tersebut. Kajian ini diperlukan untuk menilai keamanan air dan memastikan bahwa ikan yang dibudidayakan tidak terkontaminasi zat berbahaya.
“Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan keselamatan dan kesehatan lingkungan serta hasil budidaya,” tambahnya.
DKP berkomitmen untuk terus memantau dan menilai potensi serta risiko budidaya ikan di lokasi-lokasi tersebut. Penelitian dan konsultasi dengan ahli akan menjadi dasar keputusan mengenai kelanjutan budidaya ikan di kolam bekas tambang.
ADV/DKP Kukar