
Ikan Asin
Adamanews, Kukar– Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara terus meningkatkan pengiriman ikan asin toman ke Banjarmasin untuk memperluas pasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Kepala DKP Kutai Kartanegara, Muslik, menyatakan bahwa pengiriman ikan asin toman mencapai satu ton per minggu dan telah menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan ekonomi daerah.
Setiap minggu, ikan asin toman yang dikumpulkan di Kecamatan Kota Bangun dikirim ke Banjarmasin. Pengiriman yang dilakukan secara rutin ini membantu meningkatkan pendapatan bagi para pengumpul dan pelaku usaha pengolahan ikan asin di wilayah tersebut.
“Kami mengirimkan ikan asin toman ke Banjarmasin dengan volume sekitar satu ton per minggu. Ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk ini cukup tinggi dan menjadi peluang besar bagi masyarakat kami,” ujar Muslik.
Muslik menjelaskan bahwa ikan asin toman yang dikirim ke Banjarmasin dihasilkan dari para pengumpul yang beroperasi di Kecamatan Kota Bangun. Di daerah ini, para pengumpul bertanggung jawab untuk mengumpulkan ikan toman dari nelayan, kemudian mengolahnya menjadi ikan asin siap jual.
“Kecamatan Kota Bangun menjadi pusat pengumpulan ikan asin toman di Kutai Kartanegara. Para pengumpul di sini telah kami bina untuk memastikan proses pengolahan ikan dilakukan dengan standar yang baik sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi,” jelas Muslik.
Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya memberikan peluang bisnis bagi para pengumpul ikan, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal yang terlibat dalam proses pengolahan dan distribusi ikan asin.
Untuk memastikan bahwa produk ikan asin toman dari Kutai Kartanegara mampu bersaing di pasar yang lebih luas, DKP juga melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas produk. Muslik menyatakan bahwa pihaknya secara aktif memberikan pembinaan kepada para pengumpul dan pelaku usaha perikanan di daerah tersebut, terutama dalam hal teknik pengolahan yang lebih efisien dan higienis.
“Kami tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah produksi, tetapi juga pada kualitas produk. Pembinaan yang kami lakukan bertujuan untuk membantu para pelaku usaha memahami pentingnya kualitas dan standar pengolahan yang baik agar produk mereka dapat diterima di pasar dengan baik,” terang Muslik.
Pembinaan ini melibatkan pelatihan tentang teknik pengolahan ikan asin yang tepat, mulai dari proses penggaraman hingga pengemasan. Dengan demikian, ikan asin toman yang dihasilkan tidak hanya memiliki rasa yang lezat, tetapi juga tahan lama dan memenuhi standar keselamatan pangan.
Program pengiriman ikan asin toman ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Kecamatan Kota Bangun. Muslik optimis bahwa dengan adanya pengiriman rutin ini, kesejahteraan masyarakat lokal akan meningkat seiring dengan tingginya permintaan terhadap produk ikan asin toman.
“Dengan adanya pengiriman rutin ini, masyarakat yang terlibat dalam rantai pasok ikan asin toman, mulai dari nelayan hingga pengumpul, mendapatkan keuntungan yang signifikan. Ini menjadi salah satu cara kami dalam mendukung perekonomian lokal,” kata Muslik.
Selain itu, Muslik juga menyebutkan bahwa program ini dapat membantu mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut. Banyak warga yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan kini terlibat dalam industri pengolahan ikan asin, baik sebagai pengumpul maupun pekerja di fasilitas pengolahan ikan.
Ke depan, DKP Kutai Kartanegara berencana untuk memperluas jangkauan pasar ikan asin toman, tidak hanya terbatas di Banjarmasin tetapi juga ke daerah-daerah lain di Indonesia. Muslik berharap dengan peningkatan kualitas dan efisiensi produksi, ikan asin toman dari Kutai Kartanegara dapat diterima di pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami ingin produk ikan asin toman dari Kutai Kartanegara dikenal lebih luas, tidak hanya di Banjarmasin tetapi juga di wilayah lain. Kami juga terbuka untuk menjajaki pasar ekspor jika permintaan terus meningkat,” ungkap Muslik.
Menurutnya, jika program ini berhasil diperluas, akan ada lebih banyak peluang bisnis bagi masyarakat di Kutai Kartanegara. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan bagi para pelaku usaha perikanan, tetapi juga membantu mempromosikan produk lokal ke tingkat nasional dan internasional.
Sebagai bagian dari upaya untuk memajukan industri perikanan lokal, DKP Kutai Kartanegara berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku usaha dengan berbagai program pembinaan dan pengembangan. Muslik menyatakan bahwa DKP akan selalu mendampingi para pengumpul dan pelaku usaha perikanan agar mereka dapat mengoptimalkan potensi yang ada dan memanfaatkan peluang pasar yang semakin terbuka.
“Kami di DKP berkomitmen untuk terus mendukung industri perikanan di Kutai Kartanegara. Kami yakin dengan pembinaan yang tepat dan inovasi, produk perikanan lokal akan semakin berkembang dan diminati di pasar yang lebih luas,” tutup Muslik.
Dengan adanya program pengiriman rutin ini, diharapkan masyarakat di Kutai Kartanegara, terutama di Kecamatan Kota Bangun, akan terus merasakan manfaat ekonomi yang signifikan dari industri pengolahan ikan asin toman. Ini juga sejalan dengan visi DKP untuk memperkuat industri perikanan lokal sebagai salah satu sektor andalan dalam pembangunan ekonomi daerah.
ADV/DKP Kukar