
Ilustrasi Nori
Adamanews, Kukar – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara, dipimpin oleh Kepala DKP Muslik, mendorong peningkatan nilai tambah komoditas rumput laut melalui pengolahannya menjadi produk bernilai tinggi seperti Nori. Langkah ini diambil untuk membantu meningkatkan pendapatan para pembudidaya rumput laut di wilayah tersebut.
Nori, makanan khas Jepang berupa lembaran rumput laut kering, semakin populer di pasaran. Selain digunakan dalam masakan Jepang, Nori juga disukai sebagai camilan ringan. Muslik mengungkapkan pentingnya pengembangan produk olahan rumput laut untuk meningkatkan nilai ekonominya.
“Rumput laut adalah komoditas yang memiliki potensi besar, dan kami ingin agar para pembudidaya tidak hanya menjual dalam bentuk mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi, seperti Nori,” ujar Muslik.
Muslik menegaskan, pengolahan rumput laut menjadi produk siap jual seperti Nori tidak hanya meningkatkan nilai jual, tetapi juga membuka peluang bisnis yang lebih luas bagi para pembudidaya rumput laut. Dengan mengolah rumput laut sendiri, para petani bisa memaksimalkan potensi dari komoditas tersebut.
“Kami melihat adanya peluang besar dalam pengolahan rumput laut. Dengan mengolahnya menjadi Nori atau produk lain, para pembudidaya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada hanya menjualnya dalam bentuk mentah,” jelas Muslik.
Pengolahan rumput laut menjadi Nori, menurutnya, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar domestik dan internasional. Proses ini tidak hanya berdampak pada pendapatan para pembudidaya, tetapi juga membantu mempromosikan produk lokal dari Kutai Kartanegara.
Muslik juga mendorong adanya kolaborasi antara pembudidaya rumput laut dengan pelaku ekonomi kreatif. Ia berharap, dengan adanya kerja sama ini, akan ada inovasi baru dalam pengolahan rumput laut, terutama yang dapat menarik minat pasar yang lebih luas, termasuk generasi muda.
“Kolaborasi antara pembudidaya rumput laut dan pelaku ekonomi kreatif sangat penting untuk mendorong inovasi. Kami berharap produk-produk yang dihasilkan dapat lebih menarik bagi konsumen, terutama generasi muda yang selalu mencari hal-hal baru,” tutur Muslik.
Ia juga menekankan bahwa pelaku ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam mengembangkan produk olahan yang lebih modern dan menarik. Kreativitas dalam pengolahan dan pengemasan produk akan menjadi kunci sukses dalam menarik pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Ke depan, Muslik berharap industri pengolahan rumput laut di Kutai Kartanegara dapat berkembang lebih pesat. Dengan adanya pengolahan rumput laut menjadi produk bernilai tinggi seperti Nori, para pembudidaya rumput laut diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih kompetitif.
“Kami optimis bahwa dengan pengolahan yang baik, produk rumput laut dari Kutai Kartanegara akan semakin dikenal dan diterima di pasar yang lebih luas, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri,” ungkap Muslik.
Selain itu, DKP Kutai Kartanegara juga berencana untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pembudidaya rumput laut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengolah rumput laut menjadi produk-produk berkualitas tinggi.
“Kami akan terus mendampingi para pembudidaya agar mereka bisa mengolah rumput laut dengan baik. Mulai dari teknik pengeringan hingga proses pengolahan menjadi Nori, semuanya akan diajarkan agar hasilnya optimal,” tambah Muslik.
Pengolahan rumput laut menjadi Nori diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan para pembudidaya, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat di Kutai Kartanegara. Industri pengolahan rumput laut berpotensi membuka lapangan kerja baru, terutama bagi masyarakat pesisir yang selama ini bergantung pada sektor perikanan.
“Industri pengolahan rumput laut ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat pesisir. Selain pembudidaya, banyak sektor lain yang bisa terlibat, seperti tenaga kerja untuk pengolahan dan distribusi produk,” kata Muslik.
Dengan adanya dukungan dari DKP, diharapkan sektor perikanan dan pengolahan rumput laut di Kutai Kartanegara akan terus berkembang. Selain itu, pengembangan produk seperti Nori akan membantu memperkuat posisi Kutai Kartanegara sebagai salah satu daerah penghasil produk perikanan unggulan di Indonesia.
Muslik menegaskan bahwa DKP Kutai Kartanegara akan terus mendorong inovasi dalam pengolahan produk perikanan dan kelautan, termasuk rumput laut. Ia optimis bahwa dengan adanya inovasi dan kolaborasi antara pembudidaya dan pelaku ekonomi kreatif, Kutai Kartanegara dapat menjadi daerah yang dikenal dengan produk-produk olahan perikanan berkualitas tinggi.
“Ke depan, kami ingin memastikan bahwa produk olahan rumput laut dari Kutai Kartanegara, seperti Nori, dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat,” pungkas Muslik.
Dengan inisiatif ini, DKP berharap industri pengolahan rumput laut akan semakin maju dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Kutai Kartanegara.
ADV/DKP Kukar