
Flyer film Maluhu Menggapai Cita / Istimewa
Adamanews, Tenggarong – Film pendek berjudul “Maluhu Menggapai Cita” menjadi daya tarik bagi ratusan warga Maluhu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Film yang diputar pada Kamis (23/5/2024) ini mengangkat kisah nyata perjuangan para transmigran dalam membangun desa mereka dari hutan belantara.
“Film ini merupakan hasil kolaborasi antara Kelurahan Maluhu dan Komunitas Pelem Indie Tenggarong,” ujar Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro.
Joko menjelaskan, ide pembuatan film ini berasal dari anak-anak transmigran di RT 12. Mereka kemudian berkolaborasi dengan komunitas film indie untuk mewujudkan film pendek ini.
“Maluhu Menggapai Cita” bercerita tentang sepasang suami istri yang mengikuti program transmigrasi pemerintah pada tahun 1970.
Film ini menggambarkan awal mula kedatangan mereka di Maluhu yang saat itu masih berupa hutan belantara dengan gubuk kecil sebagai tempat tinggal.
Di tengah keterbatasan dan kesulitan, mereka tetap gigih berjuang untuk membangun kehidupan baru. Semangat gotong royong antar transmigran menjadi kunci untuk bertahan hidup dan membangun desa mereka.
“Zaman dulu, warga transmigran hampir semua bergotong royong untuk membuat akses jalan dan itu turun temurun sampai sekarang. Budaya gotong royong itu terjaga dengan baik,” kata Joko.
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara, Sugiarto, memberikan apresiasi atas pembuatan film “Maluhu Menggapai Cita”.
“Film ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk meneruskan perjuangan para pendahulu dalam membangun Maluhu,” ujar Sugiarto.
Sugiarto juga berharap film ini dapat memotivasi komunitas film lainnya di Kutai Kartanegara untuk terus berkarya dan memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan karya yang membanggakan daerah.
“Dispar akan selalu berupaya membina dan meningkatkan SDM agar masyarakat bisa memanfaatkan program Bupati dan keberadaan Dispar,” tutup Sugiarto.
“Maluhu Menggapai Cita” bukan hanya film pendek biasa. Film ini merupakan warisan budaya yang menceritakan kisah inspiratif tentang kegigihan, gotong royong, dan semangat para transmigran dalam membangun desa mereka.
Film ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi generasi muda untuk selalu menghargai dan meneruskan perjuangan para pendahulu dalam membangun Maluhu menjadi desa yang maju dan sejahtera.
ADV/Dispar Kukar