
Tugu Equator, monumen bersejarah yang menandai garis khatulistiwa di Tenggarong / Istimewa
Adamanews, TENGGARONG – Tugu Equator dan kawasan rekreasi Temanggungan menjadi destinasi wisata yang menawarkan pengalaman berbeda di Kutai Kartanegara (Kukar). Tugu Equator merupakan monumen yang menandai garis khatulistiwa, sementara kawasan rekreasi Temanggungan menyuguhkan wisata sejarah dan budaya.
Pemerintah Kukar berupaya mengembangkan kedua destinasi ini sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya dan sejarah daerah.
M Ridha Fatrianta, Kabid Pengelolaan Objek dan Sarana Kepariwisataan Dispar Kukar mengatakan Tugu Equator, yang menjadi penanda garis khatulistiwa, akan dilengkapi dengan fasilitas informasi yang lebih lengkap dan menarik.
“Rencananya, akan dibangun sebuah pusat informasi yang menyajikan sejarah Tugu Equator dan fenomena alam yang terjadi di garis khatulistiwa,” ucap Ridha, Senin (9/4/2024).
Sementara itu, kawasan rekreasi Temanggungan akan diperkaya dengan atraksi budaya dan pertunjukan seni tradisional. Pemerintah Kukar juga akan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan kawasan ini, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi mereka.
“Kami ingin Tugu Equator menjadi destinasi wisata yang edukatif dan menarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat tentang garis khatulistiwa. Sementara kawasan rekreasi Temanggungan akan menjadi pusat kegiatan budaya dan seni di Kukar,” ujarnya.
Pengembangan kedua destinasi ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan yang tertarik dengan wisata sejarah, budaya, dan edukasi. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah daerah.
“Kami yakin bahwa Tugu Equator dan kawasan rekreasi Temanggungan memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Kukar. Dengan pengembangan yang tepat, kedua destinasi ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian dan budaya daerah,” tutupnya.
ADV/Dispar Kukar